Rabu, 27 Februari 2013

Bawis goreng


Ikan bawis, ikan tipis mirip baronang. Dulu ikan ini nggak ada harganya, eh ada ding... tapi murah! Sekarang, ugh... bawispun mahal. Ikan mirip baronang ini bisa mencapai harga 30rb perkilonya untuk yang ukuran besar. Tapi kalau yang agak kecilan ya kisaran 20 s/d 25 ribu.
Ada yang lebih kecil lagi, harganya antara 10 s/d 15 ribu perkilonya.

Dulu, aku tak terlalu suka menggoreng ikan bawis. Pasalnya doi seneng lengket di penggorengan, hingga hancur kalau diangkat. Masa sih musti beli wajan teflon nan mahal itu hanya untuk menggoreng bawis. Ta uu ye.
Belum lagi kalau digoreng kelamaan, ini ikan akan mengeras. Ikh, sebel kan? Hilang deh citarasa dagingnya yang gurih dan lezat.

Terus, kenapa dong sekarang aku jadi suka menghidangkannya?
Tentu saja karena aku kini sudah tahu trik menggoreng bawis hihihi...

Begini ceritanya....
Waktu aku tinggal di PC5-65A, aku bertetangga dengan mbak Endang yang punya usaha catering. Asistennya yang bernama mbak Yem itu suka mampir ke warungku untuk membeli sesuatu. Kebetulan warungku itu terletak di dapur, jadi aku sambil jualan bisa sambil masak dan momong dek Dhiya yang waktu itu masih batita.

Suatu hari si mbak Yem datang belanja dikala aku sedang menggoreng bawis yang menyebalkan karena pakai lengket-lengket di penggorengan.
Mbak Yem tertawa melihat aku yang kewalahan mengangkat si bawis yang lengket.
"Loh, Buuuu... kalau nggoreng bawis itu pakai terigu," ujarnya.
"Hah, memangnya seperti bikin tempe tepung?!" tanyaku tak percaya.
"Bukaaan! Sebelum digoreng, gulingkan di tepung terigu kering. Yakin deh nggak lengket," katanya lagi.
Lalu pada gorengan berikutnya kucoba saran si mbak Yem. Rupanya dia tidak berbohong, bawisku mulus dan matang tanpa lengket di penggorengan, padahal aku nggak pakai wajan teflon. Cihuy.... makasih ya mbak Yem!

*Oh iya, supaya nggak keras, menggorengnya pun tak boleh terlalu lama. Daging bawis akan tetap empuk.

1 komentar: