Minggu, 09 Juni 2013

Madona slice untuk acara Mesjid

Mbak Ragil baru saja order pai buah dan madona slice untuk acara RT di hari Minggu 9 Juni 2013. Lalu tiba-tiba minta dibuatkan 400 ea madona slice untuk tgl 8 Juni 2013. Buat acara di Mesjid katanya. Waduh, 400 biji musti berapa loyang? Loyangku loyang 26cm, kalau cake madonanya diiris menjadi 52ea. Butuh 8 loyang rek! Kayaknya ga sanggup deh, soale aku cuma punya 5 loyang ukuran 26cm.

Akhirnya setelah kutimbang-timbang, aku sanggup membuat 350 potong.
Untuk mempermudah, aku menggunakan loyang 30cm. Butuh 5 loyang, padahal aku cuma punya 2 loyang. Kuputuskan membeli loyang baru 3 buah. Harganya cuma 25 rb. Tapi sayang, di toko-toko yang biasa kudatangi tak ada persediaan loyang ukuran 30cm. Untunglah akhirnya aku menemukannya di toko sembilan, sayang harganya sudah naik menjadi 36rb. Yo wislah tak mengapa, namanya juga butuh, akhirnya aku membeli loyang 3 ea. Walah, keuntungannya cuma habis untuk beli loyang dweh hehehe....

Minggu, 02 Juni 2013

Berbagi Tiramisu.... ;)


Ceritanya nih, lagi baek hati pingin menghadiahkan tiramisu buat mamanya Fe dan mbak Atun di 17 Mei 2013, tapi akhirnya tiramisunya dibagi-bagi juga di kelas rajut. Selamat menikmati....


Kalau yang ini, ceritanya gini ... ada teman-teman SMA ku (Tulus Yogantoro dan Kamil) yang berencana datang ke Bontang akhir Mei s/d awal Juni. Kubuatkan cake vanila yang rencananya akan kusiram dengan cream tiramisu. Tapi sayangnya pada saat yang dijadwalkan, sang teman batal bertandang. Terus cake vanilanya mau diapain coba? Buat orang serumah? Wah, dari pertengahan Mei mereka sudah kenyang dengan blackforest surprise dari Kang Cepy di hari ultahku dan cheese delight kombinasi chocolate delight oleh-oleh Cheseecake Factory. Terus bagaimana dong? Ah .. ah ... rupanya ada undangan arisan Sunda di rumah Teh Susi yang kuterima tepat pada 30 Mei sore. Padahal malam itu pun aku ada acara, mana sempat bikin kue.... Baiklah, esok paginya kuhias saja cake vanila ini menjadi tiramisu cake dengan hiasan coklat. Jadilah hantaran yang lezat buat acara arisan Sunda di sore 31 Mei, dan mereka yang hadir memuji kue buatanku ini. Alhamdulillah...

Lucunya nih, tanpa kusangka Teh Susi juga sudah siap dengan Tiramisu buatannya untuk sajian arisan. Mungkin untuk membuatku senang, tiramisu buatannya batal ia hidangkan. Tapi waktu ngobrol sambil cuci piring (sudah lama sekali kami nggak ngobrol bareng sambil cuci piring, kebiasaan kami waktu masih bertetangga dekat sejak di Monkey Hill, PC6 Al-Falah, PC5 Down Grade. Sekarang Teh Susi sudah tinggal di PC3, sementara aku masih di PC4) akhirnya Teh Susi cerita kalau tiramisu buatannya batal disajikan karena bentuknya yang tak sesuai harapan (sambil ia memperlihatkan tiramisu buatannya).
Kata Ina, putri bungsunya Teh Susi, "Ih Ibuuu, kuenya Tante Ade lebih bagus, masa punya ibu yang mau dihidangkan.." Rupanya komentar putrinya itulah yang membuat Teh Susi enggan menyajikan tiramisunya.
Yaela Inaaa... padahal kue tiramisu ibu pakai mascarpone dan krim kental lho... kalau punya Tante Ade kan cuma pakai Bavarois Tiramisu keluaran Puratos. :D



Terus, kalau kisah tiramisu yang satu ini begini kisahnya ...
Karena sudah nyicip tiramisu buatanku di kelas rajut, eh... Teh Nita juga minta dibuatkan tiramisu cake untuk arisan Instrument Section pada tanggal 2 Juni. Kubuatkan tiramisu sebagai hantaran. Tapi namanya juga Teh Nita, iparku yang satu ini mana mau dapat gratisan dengan alasan dia pesan dan ada dananya. Ntar kalau digratisin mulu, aku jadi gak enak mau pesan lagi, begitu katanya. Yo wis deh, niat baik harus disambut baik. Akhirnya supaya sama-sama terlaksana niatnya, akhirnya kuterima uang dari Teh Nita untuk mengganti bahan-bahan kue saja. (Jiyah ... adik ipar macam apa nih aku? :p)