Jeng Yuli memang kebangetan. Sahabatku yang satu ini memang pernah order tart shaun the sheep sekitar 3 bulan yang lalu untuk ultah suaminya yang jatuh pada bulan Juli. Hari-hari terakhir menjelang Agustus, tak secuilpun kabar memastikan bahwa orderannya jadi atau nggak. Aku pun akhirnya lupa.
Sampailah suatu pagi di hari Minggu 29 Juli 2012. Jarum jam sudah bergerak di angka 09.00 Wita. Meski ini hari libur, pekerjaan rumahku bejibun. Tumpukan baju setinggi gunung Uhud sudah memanggil-manggil minta disetrika. Sementara nyuci, nyapu, nyikat dan nya nyi nyu yang lain sudah antri pula.... :(
Tiba-tiba saja di wall facebookku, Jeng Yuli komentar menanyakan orderannya untuk ultah suaminya besok pagi. Apa, besok pagi?! Perlu 3 hari untuk bikin karakter shaun dan pernak-perniknya (halah, lebay!). Mana tartnya belum dibuat lagi. Yang paling kepikiran sebenernya sih adalah mewarnai fondant dengan warna hitam, hijau, coklat, kuning. Duh, pasti lengket-lengket ga karuan dan perlu waktu untuk mengeringkan setelah dibentuk. Bakalan selesai nggak ya dalam waktu singkat? Kayaknya sangsi deh! Tapi, demi sahabatku ini.. baiklah, akan kucoba!
Huf, sambil menimbang mana yang harus kukerjakan duluan, otakku berpikir keras untuk membuat hiasan shaun model apa.. Sepertinya aku butuh tart coklat bulat 24cm tinggi 6cm. Oke, sambil ngadon, sesekali kubuka internet. Tanya-tanya sama mbah Google, gambar tart shaun model apa yang paling mudah dan cepat jadi. Ah, daripada mikir kelamaan, sambil manggang cake aku mulai mewarnai fondant dengan warna hitam. Psttt.. jangan tanya soal pekerjaan rumahku yang menumpuk, pending semua!
Melihat aku yang begitu sibuk, Ayangku tak tinggal diam. Beberapa pekerjaan ia ambil alih dengan cepat. Lalu ia pun membantuku mewarnai fondant dengan warna hijau. Ah, kalau sudah begini, betapa aku sadar Ayangku adalah suami terbaik di dunia..*dan aku selalu memohon pada Allah SWT agar menukar segala kebaikan Ayangku dengan surgaNya kelak.
Untunglah aku sudah pernah membuat karakter shaun dengan fondant. Jadi daripada pusing-pusing, kubuat seperti yang lalu, hanya saja perlu sedikit modifikasi. Waktu terus berjalan tanpa kompromi. Hari beranjak siang. Dua karakter shaun telah jadi. Lalu pohon, lalu huruf-huruf, lalu... Yup, saatnya mengocok buttercream. Cake coklat sudah dingin dan siap dihias. Tadinya akan kuhias sebagian besar kue dengan buttercream, tapi... nggak deh! Aku kan ingin menyelubungi seluruh kue dengan fondant. Jadi, kutipiskan buttercream yang telah menempel di cake.
Kupikir lebih mudah menutup seluruh tart dengan fondant, tapi ternyata butuh tenaga ekstra untuk menggilas fondant dengan motif yang kuinginkan. Mana fondantnya masih bulak-balik lengket di matras. Duh, perlu 3 x gilas sampai mendapatkan tekstur sesuai yang kuinginkan. Kuselubungi tart dengannya, ih... ga nyampe bawah lagi. Terpaksa bikin gilasan lagi untuk menutup sekelilingnya. Senja hampir tiba, anak-anak butuh hidangan berbuka. Untunglah ada ibuku tersayang yang sigap menyiapkan menu berbuka. Aku tetap asyik berkutat dengan fondantku. Fiuh... kelar juga akhirnya.
Foto hasil jepretanku belum bisa kuupload, bluetooth laptopku lagi bermasalah. Yo wis pakai foto hasil jepretan Jeng Yuli saja deh. Simple kan?
Sampailah suatu pagi di hari Minggu 29 Juli 2012. Jarum jam sudah bergerak di angka 09.00 Wita. Meski ini hari libur, pekerjaan rumahku bejibun. Tumpukan baju setinggi gunung Uhud sudah memanggil-manggil minta disetrika. Sementara nyuci, nyapu, nyikat dan nya nyi nyu yang lain sudah antri pula.... :(
Tiba-tiba saja di wall facebookku, Jeng Yuli komentar menanyakan orderannya untuk ultah suaminya besok pagi. Apa, besok pagi?! Perlu 3 hari untuk bikin karakter shaun dan pernak-perniknya (halah, lebay!). Mana tartnya belum dibuat lagi. Yang paling kepikiran sebenernya sih adalah mewarnai fondant dengan warna hitam, hijau, coklat, kuning. Duh, pasti lengket-lengket ga karuan dan perlu waktu untuk mengeringkan setelah dibentuk. Bakalan selesai nggak ya dalam waktu singkat? Kayaknya sangsi deh! Tapi, demi sahabatku ini.. baiklah, akan kucoba!
Huf, sambil menimbang mana yang harus kukerjakan duluan, otakku berpikir keras untuk membuat hiasan shaun model apa.. Sepertinya aku butuh tart coklat bulat 24cm tinggi 6cm. Oke, sambil ngadon, sesekali kubuka internet. Tanya-tanya sama mbah Google, gambar tart shaun model apa yang paling mudah dan cepat jadi. Ah, daripada mikir kelamaan, sambil manggang cake aku mulai mewarnai fondant dengan warna hitam. Psttt.. jangan tanya soal pekerjaan rumahku yang menumpuk, pending semua!
Melihat aku yang begitu sibuk, Ayangku tak tinggal diam. Beberapa pekerjaan ia ambil alih dengan cepat. Lalu ia pun membantuku mewarnai fondant dengan warna hijau. Ah, kalau sudah begini, betapa aku sadar Ayangku adalah suami terbaik di dunia..*dan aku selalu memohon pada Allah SWT agar menukar segala kebaikan Ayangku dengan surgaNya kelak.
Untunglah aku sudah pernah membuat karakter shaun dengan fondant. Jadi daripada pusing-pusing, kubuat seperti yang lalu, hanya saja perlu sedikit modifikasi. Waktu terus berjalan tanpa kompromi. Hari beranjak siang. Dua karakter shaun telah jadi. Lalu pohon, lalu huruf-huruf, lalu... Yup, saatnya mengocok buttercream. Cake coklat sudah dingin dan siap dihias. Tadinya akan kuhias sebagian besar kue dengan buttercream, tapi... nggak deh! Aku kan ingin menyelubungi seluruh kue dengan fondant. Jadi, kutipiskan buttercream yang telah menempel di cake.
Kupikir lebih mudah menutup seluruh tart dengan fondant, tapi ternyata butuh tenaga ekstra untuk menggilas fondant dengan motif yang kuinginkan. Mana fondantnya masih bulak-balik lengket di matras. Duh, perlu 3 x gilas sampai mendapatkan tekstur sesuai yang kuinginkan. Kuselubungi tart dengannya, ih... ga nyampe bawah lagi. Terpaksa bikin gilasan lagi untuk menutup sekelilingnya. Senja hampir tiba, anak-anak butuh hidangan berbuka. Untunglah ada ibuku tersayang yang sigap menyiapkan menu berbuka. Aku tetap asyik berkutat dengan fondantku. Fiuh... kelar juga akhirnya.
Foto hasil jepretanku belum bisa kuupload, bluetooth laptopku lagi bermasalah. Yo wis pakai foto hasil jepretan Jeng Yuli saja deh. Simple kan?
Salam kenal mb,
BalasHapusseneng banget bs ketemu blognya mb ade.kasih tipps dong mb gimana cara mengeringkan fondant yang sudah dibentuk.trus nie mb sy ada pengalaman naruh fondant diatas loyang,pada saat mau diambil jdnya susah.lebih baik ditaruh dmn yah mb sebagai alas?
Aih, senangnya dapat pengunjung seramah mbak Artika. Ini blog tersepi mbak hehehe.
BalasHapusBiasanya saya mengeringkan fondant dengan membiarkannya di ruangan ber-AC. Cepat keringnya. Tapi kalau nggak salah ada loh serbuk untuk membuat fondant cepat kering *lupa namanya.Nanti saya cari tau dulu.
Kalau saya taruh fondant di atas kertas coklat untuk bungkus nasi, bisa juga di atas plastik tebal. Selama ini aman-aman saja, kalaupun lengket masih bisa dikelupas plastiknya. Cobain deh :)