Selasa, 27 Maret 2012

Kisah si Shaun

Proyek ini permintaan Tante Ririn untuk buah hatinya. Requestnya sih enggak nyebut langsung Shaun, yang penting Tante Ririn ingin tart untuk anaknya OLFAT yang genap berusia 7 tahun pada tanggal 25 Maret berhias tokoh animasi. Mau mobil, shaun, angry bird.. terserah Teteh deh, begitu pintanya.



Mulai deh searching contoh-contoh gambar tart lewat mbah Google. Akhirnya kuputuskan membuat tart Shaun The Sheep. Contoh di situ sih tart bulat, tapi terus terang aja aku belum rapi mengcover fondant untuk tart bulat, jadi kuputuskan membuat tart kotak ukuran 26cmx26cm saja.



H-5 aku sudah mulai mewarnai fondant dan dengan tools yang kupunya membentuknya menjadi bunga daisy dan kupu-kupu warna-warni. Cantik kan?



Aku juga mulai membuat Shaun & friend. Ternyata perlu usaha keras untuk membuatnya. Tekstur brindil bulunya yang kubuat dengan menggunakan centong nasi bintik-bintik ternyata mudah gepeng, sehingga kurang bagus hasilnya.

Aduh, gimana nih? Boro-boro mirip. Yang ada jadi kayak anjing gundul deh. Akhirnya ketika figurine shaun setengah kering, aku buat bulatan-bulatan sangat kecil berwarna putih dan kutempelkan satu-persatu di tubuh si shaun. Hasilnya... lumayan sih menurutku, lumayan njlimet :D.

Kata tante Ira Mayang, "Itu bulu, niat banget bikinnya.." Hahaha... ya iyalah, walau diriku pemula dalam utak-atik fondant, tapi kan tetap ingin menyajikan yang terbaik kepada customer gitu loh.




Berikutnya pernik-pernik yang akan kususun di sekeliling tart dan di atasnya.
Ada pohon, ada pagar, ada bunga...


Lalu kubuat pula shaun 2 dimensi untuk pinggiran tart.


Butuh 4 hari berturut-turut sepanjang sore dan malam untuk membuat dan mengeringkan hiasannya, beuh... bener-bener deh!


Dengan penuh perjuangan layaknya prajurit berlaga di medan perang.... ketekunanpun membuahkan hasil... taraaa!


Akhirnya  jadilah tart untuk OLFAT  dengan ornamen seperti ini.
Ada perubahan di karakter domba yang satunya. Domba pertama yang duduk ternyata hasilnya sangat jelek menurutku. Selain sama sekali nggak mirip dengan domba, posisinya selalu melorot. Terpaksa kubuat  lagi seekor anak domba yang berdiri. Mulanya bingung juga agar anak domba berdiri tegak. Akhirnya kuakali dengan menyematkan tusuk gigi di setiap kakinya. Hasilnya kokoh juga. :)




Oh ya, Tante Ririn juga minta cupcake 50 ea untuk melengkapi tartnya. Temanya ya tetep.. "Shaun The Sheep" juga.



Fiuh... minggu yang penuh perjuangan. Alhamdulillah hasilnya sesuai keinginan.
Apakah konsumen puas? Owh, jelas dong! Buktinya, esoknya Tante Ririn minta dibuatkan 25 ea cup cake untuk dibawa pulang adiknya yang kuliah di Samarinda.
"Abis, kuenya lucu sih," begitu komentar sang adik. Heuheu... yang seneng ya bakul kuenya toh? Bisa bereksperimen lagi. Yuhuuuu...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar